Mei 27, 2025 - 04.35pm | Redaksi PARAMIDSN
Nama Ilmiah : Fejervarya limnocharis
Penemu : (Gravenhorst, 1829).
Sinonim: Rana limnocharis Gravenhorst 1829, Rana (Fejervarya) limnocharis Bolkay, 1915,Rana wasl Annandale, 1917,Rana (Rana) limnocharis, Boulenger, 1920,Rana gracilis ,Bourret, 1927,Dicroglossus limnocharis ,Deckert, 1938,Euphlyctis limnocharis , Poynton and Broadley, 1985,Limnonectes (Fejervarya) limnocharis Dubois, 1986,Fejervarya limnocharis,Iskandar, 1998
Biogeografi : Kodok ini menyebar luas mulai dari India di barat, Jepang di utara, kepulauan Indonesia sebelah barat sampai ke Flores
Klasifikasi:
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Amphibia
Ordo:Anura
Famili:Dicroglossidae
Genus:Fejervarya Bolkay, 1915
Spesies:F. limnocharis
Status konservasi : LC (Least Concern/Risiko rendah)
Morfologi :
Panjang Kodok Jantan : 30-50 cm
Panjang Kodok Betina : 30-60 cm
Fisiologi :
Kepala lebih memanjang. Moncong nya membulat,Gendang telinga terlihat Jelas. Ujung jari tangan tak melebar, jari 1 lebih panjang dari jari ke 2. Ujung jari kaki meruncing tak melebar. Perut dan sisi bawah tubuh putih. Punggung berwarna cokelat lumpur, dengan bercak-bercak gelap simetris, kadang-kadang membentuk huruf W atau H di sekitar belikat.
Pada beberapa Varietas bercampur dengan warna hijau atau kehijauan, kemerahan, keemasan, atau memiliki garis atau pita vertebral keputih-putihan.
Etologi (Tingkah Laku) :
Kodok Sawah kerap Melompat apabila akan terinjak manusia, kodok-kodok ini berbunyi bersahut-sahutan serupa paduan suara. Wak-wak-wak-wak-wak.. agak lemah bergetar.
Ekologi (Habitat) :
Sawah, Tegalan, Hutan Jati & Kebun Karet
Diet (Makanan) :
Lalat buah kecil, siput, siput air, dan cacing
Konservasi : Dalam Data IUCN di sebutkan Dalam Resiko Rendah
Reproduksi :
Katak sawah berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur.
Musim Reproduksi : Maret sampai Oktober, terutama pada musim semi dan musim panas. Jumlah Telur : 700-1.600 telur dalam sekali produksi
(Charniologi)Masa Hidup : 2-4 Tahun di Alam liar.
Domestikasi : Makanan katak sawah yang berupa serangga ini bermanfaat bagi pertanian guna untuk mengurangi populasi HAMA, selain itu Kodok Sawah bagi para penghobi ikan predator dapat di jadikan makanan bagi ikan peliharaan nya.
Sumber Pustaka :
National Geographic FAUNAPEDIA hlm 170-186.
- Ensiklopedia BIOLOGI DUNIA HEWAN 1 & 5.
- DK 4 Ensiklopedia Mengenal Sains Hewan hlm 80-103.
- DK Ensiklopedia Sains & Teknologi Tumbuhan & Hewan jld 2 hlm 182.
- BIP The Ultimate Guide Hewan hlm 40-45.
- BIP THE ULTIMATE BOOK HEWAN hlm 66-72.
- KAMUS IPA BERGAMBAR DUNIA HEWAN & TUMBUHAN Jean-Claude Corbel, Ariana Archambault hlm 40 & 41.
- DK e.encylopedia fauna hlm 158-165.
- Ensiklopedia Sains Spektakuler Vol 5 Ikan & Amfibi.
- Abisakha Santoso, Buku Pintar Hewan Untuk Pelajar hlm 126-140.
- Pustaka Alam Life Reptil 1979-1987.
- Ensiklopedia Indonesia Seri Fauna Reptil & Amfibi 1989.
- Ensiklopedia Hewan Beraneka Ragam Reptil (Jodi Andrea).
Referensi :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kodok_tegalan
Penulis : Ali Ma'ruf
Editor :Suaizam
Foto by : Inaturalist / Dmitry Ivanov