Invertebrata

Begini Penemuan “Raksasa dari Maluku”, Lebah Terbesar di Dunia

Begini Penemuan “Raksasa dari Maluku”, Lebah Terbesar di Dunia

  • Kategori: Invertebrata
  • Dipublikasikan: 21 Okt 2025

Oktober, 21 2025-20.10| Redaksi PARAMIDSN

 

 

Surabaya, paramidsn.com -

Indonesia kembali mengejutkan dunia dengan penemuan kembali salah satu makhluk paling langka seekor lebah raksasa yang dikenal sebagai Wallace’s giant bee (lat. Megachile pluto) yang ternyata hanya ditemukan di wilayah Maluku Utara. Dari keterangan para peneliti, lebah ini memiliki ukuran yang luar biasa dengan panjang tubuh hampir sebesar ibu jari manusia dan rahang yang menggembirakan atau bisa dibilang menggetarkan bagi siapa pun yang melihatnya.

 

Diperkirakan sebagai lebah terbesar yang pernah diketahui, spesies ini pertama kali dikoleksi oleh ahli alam Inggris Alfred Russel Wallace saat menjelajahi Pulau Bacan di Maluku Utara pada tahun 1858. Ia menggambarkannya sebagai “serangga hitam besar seperti tawon dengan rahang besar seperti kumbang tanduk”. Setelah penemuan tersebut, lebah ini praktis tak terdengar kabarnya selama puluhan tahun hingga gegap gempita penemuan kembali mulai muncul.

Dalam ekspedisi yang digelar pada awal 2019, tim peneliti internasional dan pemandu lokal berhasil memotret dan merekam langsung individu hidup dari Wallace’s giant bee setelah terakhir kali tercatat pada 1981. Tim menyebut momen itu “tak terduga”, terutama ketika lebah itu ditemukan bersarang di dalam sarang rayap yang membentuk bagian dari pohon di kawasan hutan primer Maluku Utara, melampaui ekspektasi banyak pihak yang sempat mengira spesies tersebut punah.

 

Meski menjadi kabar gembira bahwa spesies ini masih ada, kondisi habitatnya membuat para ahli khawatir. Wallace’s giant bee diketahui sangat bergantung pada hutan dataran rendah primer dan sarang rayap arboreal sebagai tempat bersarang. Sementara itu, deforestasi di Indonesia yang pada periode tertentu mencapai kehilangan 15 persen tutupan pohon menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan spesies ini. Tak hanya itu, penemuan bahwa beberapa spesimen lebah raksasa tersebut muncul di situs lelang daring menambah kekhawatiran akan spesies ini. Diketahui bahwa sudah tercatat ada yang terjual seharga ribuan dolar AS yang memperlihatkan bahwa selain ancaman habitat, perdagangan ilegal pun bisa memperburuk kondisi spesies ini.

 

Para peneliti dan lembaga konservasi berharap bahwa penemuan kembali lebah raksasa ini dapat menjadi momen kebangkitan untuk penelitian dan upaya perlindungan spesies unik tersebut. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberadaannya dan kebutuhan menjaga hutan serta ekosistem terkait, diharapkan langkah-langkah nyata segera diterapkan agar “raksasa” Maluku ini tetap terbang bebas di alam Indonesia.

 

 

Referensi

https://news.mongabay.com/2019/02/worlds-largest-bee-filmed-alive-for-the-first-time-in-indonesia/?utm_source=

 

https://www.sydney.edu.au/news-opinion/news/2019/02/22/world-s-biggest-bee-found.html?utm_source=

 

https://prasetya.ub.ac.id/peneliti-lipi-lebah-raksasa-wallace-terbesar-di-dunia-hanya-ada-di-indonesia/?utm_source=

 

https://www.dw.com/id/raksasa-dari-maluku-lebah-terbesar-dunia-ditemukan-di-indonesia/a-47634877

 

Penulis : Vivi Yunita 

Editor : Ali Maruf 

Foto By : Clay Bolt