Oktober, 21 2025-15.34| Redaksi PARAMIDSN
Surabaya, paramidsn.com -
Klungkung Populasi burung endemik Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali yakni kakaktua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea) kini hanya tersisa dua ekor, demikian dikonfirmasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Kepala BKSDA Bali, Ratna Hendratmoko menyampaikan bahwa saat peresmian Lorikeet Breeding Center pada 26 September 2025, pihaknya mencatat hanya ada “satu pasang” binatang tersebut di alam liar. Organisasi internasional International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menetapkan spesies ini dengan status “Kritis” dalam daftar merah.
Penyebab utama penurunan drastis jumlahnya diduga kuat terkait perburuan liar dan alih fungsi hutan yang menggerus habitat alami burung tersebut. Rini Novianti dari Bali Wildlife Rescue Center (BWRC) mengungkap bahwa korban perburuan dan degradasi habitat sudah berlangsung lama, sehingga populasi nyaris tidak mampu pulih.
Situasi ini memunculkan alarm serius bagi konservasi burung khas Nusa Penida tersebut. Masyarakat dan lembaga konservasi bekerja sama melalui edukasi, patroli habitat, dan rencana pemulihan spesies agar burung tersebut tidak punah dari alam bebas. Ratna mengungkap bahwa upaya‐upaya ini menjadi “PR besar” yang harus dituntaskan bersama.
Meski demikian, terdapat kabar optimis dari daerah lain. Di kawasan Pulau Bero dan Kampung Kerora wilayah di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, tim pemantau mencatat tercatat sekitar 105 individu kakaktua kecil jambul kuning dalam pengamatan tahun 2022. Kendati demikian, kondisi di Nusa Penida tetap kritis, terutama karena jumlah hanya dua ekor. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kelangsungan hidup kakaktua kecil jambul kuning di Nusa Penida berada di ambang batas. Tanpa intervensi cepat dan efektif termasuk pemulihan habitat, penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal, serta program pemeliharaan dan pelepasliaran spesies ini berisiko lenyap dari salah satu habitat terakhirnya. Redaksi mengingatkan bahwa konservasi bukan hanya tanggung jawab lembaga tetapi juga masyarakat setempat serta para wisatawan agar menghormati dan menjaga ekosistem satwa langka ini.
Referensi: https://travel.detik.com/travel-news/d-8135792/kabar-buruk-dunia-satwa-kakaktua-kecil-jambul-kuning-tinggal-2-ekor-di-alam
Penulis : Vivi Yunita
Editor : Ali Maruf
Foto By : travel.detik.com