Aves

Keanggunan yang Tak Hilang: Kuau Raja, Sang Burung Legenda Nusantara

Keanggunan yang Tak Hilang: Kuau Raja, Sang Burung Legenda Nusantara

  • Kategori: Aves
  • Dipublikasikan: 08 Okt 2025

Oktober, 8 2025-20.58| Redaksi PARAMIDSN

 

 

Surabaya, paramidsn.com -

Kuau Raja, dalam nomenklatur ilmiah yang dikenal sebagai Argusianus argus adalah satu dari spesies burung yang menorehkan sejarah menarik dalam upaya pelestarian satwa di Indonesia. Keberadaannya nyaris lenyap dari pengamatan manusia, namun belakangan bukti-bukti munculnya kembali membuat para ahli optimis bahwa masih ada ruang hidup bagi spesies ini di alam liar.

Burung ini dikenal memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan dengan corak khas berupa pola-pola menyerupai mata pada sayapnya yang memberi kesan megah ketika sayapnya dikembangkan. Pada bagian kepala, terdapat area kulit biru halus yang menambah keunikan penampilan burung tersebut. Ukuran tubuh jantan bisa sangat besar dengan panjang total yang bisa mencapai sekitar dua meter, sedangkan betina cenderung memiliki motif sayap yang lebih sederhana.

 

Burung Kuau Raja tidak unggul dalam kemampuan terbang jarak jauh, namun ia lebih gesit berlari dan melompat dari satu pohon ke pohon lain demi mencari makanan seperti semut, siput, dan biji-bijian. Secara historis, burung ini hidup di hutan lebat dataran rendah dan lereng bukit yang jauh dari pemukiman warga. Namun, penebangan hutan, fragmentasi habitat, perburuan, dan kerusakan hutan akibat ulah manusia telah mengurangi populasi mereka secara drastis. Oleh karena itu, beberapa dekade lalu banyak pihak menduga bahwa Kuau Raja sudah punah di habitat aslinya karena tidak pernah lagi nampak.

 

Kabar menggembirakan datang dari Aceh, di mana tim peneliti berhasil mendeteksi keberadaan satu ekor Kuau Raja jantan melalui kamera perangkap (camera trap) di sebuah kawasan hutan adat. Penemuan ini terjadi di kawasan yang pernah menjadi daerah perkebunan sawit dan pemukiman warga yang menunjukkan bahwa burung ini mampu bertahan di sisa-sisa habitat yang tersisa. Setelah dilakukan pemindahan ke area habitat yang lebih aman, burung itu dilepas kembali ke alam liar dengan dukungan dari para konservasionis. 

 

Penetapan Kuau Raja sebagai ikon fauna Provinsi Sumatera Barat pun menjadi langkah simbolis sekaligus strategis untuk mengangkat kesadaran publik terhadap satwa langka ini. Sejak tahun 1989 melalui keputusan menteri, Kuau Raja dipilih sebagai representasi fauna Sumatera Barat karena rupanya yang menawan menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan pada 2009, ia diabadikan dalam seri perangko “Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatera.” Saat pelaksanaan Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Kuau Raja juga ditampilkan sebagai maskot resmi dalam rangkaian acara. 

 

Di kalangan masyarakat lokal muncul juga kepercayaan bahwa Kuau Raja memiliki kemampuan “merasakan gempa”. Menurut laporan yang berkembang, burung ini diyakini akan menunjukkan perilaku tidak biasa sebelum gempa bumi terjadi sehingga dianggap sebagai burung pendeteksi adanya gempa. Namun, klaim ini masih bersifat folklor dan belum didukung oleh bukti ilmiah yang mampu membuktikan kebenarannya. Para peneliti menyatakan bahwa butuh studi mendalam untuk mengonfirmasi apakah ada dasar biologis dari cerita-cerita tersebut.

 

Upaya perlindungan kini terus digencarkan melalui monitoring populasi, rehabilitasi habitat, pencegahan perburuan, serta edukasi masyarakat di sekitar habitatnya. Dengan kerjasama antara lembaga konservasi, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal yang diharapkan kejadian penemuan kembali Kuau Raja bisa menjadi momentum kebangkitan bagi spesies ini. Dari adanya penemuan Kuau Raja ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa punah bukanlah akhir cerita, selama masih ada kemauan untuk merawat dan melindungi.

 

 

Referensi

https://www.liputan6.com/hot/read/5438529/mengenal-burung-kuau-raja-pernah-dianggap-punah-kini-ditemukan-lagi

https://www.harian9.com/life-style/52570976/mengenal-kuau-raja-burung-eksotis-dengan-kipas-raksasa-si-penjaga-hutan-tropis-indonesia

 

Penulis : Vivi Yunita 

Editor : Ali Maruf

Foto By : hasil tangkapan layar dari YouTube Harian Hewan