SEPTEMBER, 14, 2025-16.45 | Redaksi PARAMIDSN
Gresik, paramidsn.com- Kelelawar Di eropa sebagian besar menghadapi ancaman kepunahan salah satunya adalah Kelelawar Tapal Kuda, kelelawar dengan nama Ilmiah R. hipposideros tersebut sedang berjuang untuk menghadapi ancaman kepunahan karena hilang nya sumber makanannya.
Kelelawar ini sejenis kelelawar pemakan serangga kecil dari Eropa, Afrika Utara , mereka berkerabat dengan sepupunya yang lebih besar, kelelawar tapal kuda besar . Seperti semua kelelawar tapal kuda , spesies ini mendapatkan namanya dari daun hidungnya yang berbentuk tapal kuda atau kaki kuda.
Spesies ini dilindungi di Uni Eropa berdasarkan Arahan Habitat . Spesies ini juga tercantum dalam Konvensi Berne dan secara khusus ditargetkan oleh konvensi UNEP- EUROBATS . Beberapa undang-undang nasional juga melindungi spesies ini dan habitatnya di banyak negara dan wilayah.
Untuk menyoroti pentingnya perlindungan spesies ini pada skala Eropa, spesies ini dipilih sebagai spesies kelelawar tahun 2018–2019 oleh LSM pan-Eropa BatLife Europe. Diperkirakan pada saat inj hanya ada sekitar 4000-6000 individu yg tersisa di alam liar.
Ancaman kepunahan tersebut di sebabkan penggunaan insektisida (zat kimia yang beracun untuk pembasmi serangga hama yang di gunakan pada tanaman pertanian) dimana para serangga tersebut makanan utama bagi kelelawar tersebut.
Namun berita gembira datang dari, Survei Hibernasi dari Bat Conservation Trust menunjukkan jumlah kelelawar di Inggris meningkat secara signifikan – rata-rata 4,5% per tahun antara tahun 1999 dan 2012, peningkatan total sebesar 77,2% selama periode tersebut. Kelelawar tapal kuda kecil telah tercatat di wilayah Galway, Mayo Selatan, Clare, Limerick, Cork, dan Kerry di negara IRLANDIA, Populasinya diperkirakan mencapai 13.000 ekor yang dimana itu sedikit melegakan para ilmuwan akan pentingnya kelelawar bagi ekosistem yg telah ada. Jika kelelawar punah serangga akan menjadi membludak dan itu juga akan berakibat fatal akan tingginya hama, lalu pada sumber pangan manusia akan gagal panen dan bencana kelaparan pun bisa terjadi kembali.
Penulis : Ali Ma'ruf
Editor : Suaizam
Foto by : app inaturalist | faluke